Sosialisasi  Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan

Mantrijeron (10/02/2022) Kelurahan Mantrijeron  menggelar kegiatan Sosialisasi SIGRAK ( Siap Gerak Atasi Kekerasan ) Terhadap Anak dan Perempuan di  aula pertemuan Sawojajar Kantor Kelurahan Mantrojeron Jl. Mantrijeron MJ III/493B Yogyakarta dimulai pukul 09.00 Wib. 

Peserta terbatas dan sesuai pertokol kesehatan sebanyak 50 orang yang dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan lembaga di Kelurahan Mantrijeron. Acara tersebut dibuka oleh Sekretaris Lurah Luluk Muryani, SIP  dan di hadiri narasumber Martanti Endah Lestari  (Satgas SIGRAK Kota Yogyakarta) dan Dr. Sri Roviana, S.Ag.MA ( Dosen Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ). 

Sekretaris Lurah Mantrijeron dalam sambutannya menjelaskan tujuan kegiatan ini diharapkan peserta dapat meningkatkan kepedulian apabila ada tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dimanapun berada,serta dapat berperan aktif dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Sri Martanti Lestari  menyampaikan salah satu tugas Satgas SIGRAK Kelurahan  untuk mendeteksi jika ada tindak kekerasan di wilayahnya. Penjangkauan jika ada korban kekerasan di wilayah. Apabila tidak bisa menjangkau dapat meminta bantuan UPT PPA.  Ketika ada infomasi kekerasan Satgas segera melaporkan KE UPT PPA dengan membawa saksi.

“Kalau kami dapat laporan langsung ke wilayah dan kami tangani, dampingi korban. Langsung kita antar ke UPT apa yang dibutuhkan korban dan UPT menyesuaikan kebutuhan korban,” katanya.

Dr. Sri Roviana S.Ag., MA dalam paparannya menyampaikan bahwa terdapat 3 Ranah Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak yaitu Rumah, Sekolah dan Lingkungan. Upaya –upaya yang dilakukan diantaranya anak diberikan pengetahuan cara melindungi diri, membangun komunikasi dengan anak, mengenali perubahan perilaku anak, memberikan peraturan yang tegas, pendekatan dengan pihak sekolah, kampanye anti kekerasan, menghubungi pihak berwajib bila terdapat bukti kekerasan terhadap anak,  serta ajarkan anak sedini mungkin budaya non kekerasan.