PEMANTAUAN LANGSUNG MENDIKBUD RISTEK SAAT PELAKSANAAN PTM TERBATAS DI SD MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN

Kelurahan Mantrijeron, Yogya - Rabu (15/9/2021) Kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim terjun memantau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SD Muhammadiyah Jogokriyan yang menjadi salah satu sekolah percontohan uji coba pembelajaran tatap muka, di Kota Yogyakarta Selasa kemarin (14/9/2021). Bersama Wakil Walikota Yogyakarya Heroe Poerwadi dan Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta memonitoring secara langsung pelaksanakan belajar di luar jaringan (Luring) di sekolah. Dalam kesempatan itu Mendikbud Ristek menyampaikan pesan bahwa pelaksanaan PTM terbatas di daerah dengan status PPKM level 1-3 berjalan aman dan sesuai prosedur pencegahan penularan Covid-19.

Nadiem Makarim menegaskan bahwa berbeda dengan kondisi normal, pembelajaran tatap muka masa pandemi Covid-19, dilakukan secara bergilir. Selain pengaturan jarak bangku antar siswa, dimana satu meja hanya diisi satu siswa, seluruh siswa yang masuk sekolah diwajibkan mencuci tangan dengan sabun, disediakan handsanitizer dan pengecekan suhu tubuh.

Menurut Nadiem Komite Sekolah ini harus bisa mendukung protokel kesehatan (prokes) yang kuat dan mempunyai peran penting sebagai Satgas yang memastikan sekolah harus berdisiplin dalam pelaksanaan PTM terbatas ini, kalau tidak disiplin maka akan timbul klaster lagi sehingga sekolah-sekolah akan ditutup lagi.

Dalam kesempatan itu Nadiem juga memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PP Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan sekolah di berbagai kondisi ekonomi pada saat pandemi covid-19 ini. 

"Ditegaskan pula bahwa Kemedikbud Ristek akan kembali menggandeng asesmen nasional karena asesmen nasional itu penting karena jika kita tidak mengetahui tingkat numerasi dan literasi yaitu asesmen minimum, maka kita tidak tahu seberapa ketinggalan di masa pendidikan jarak jauh ini.

Asesmen nasional ini tidak ada dampaknya terhadap individu murid/siswa ataupun guru, dan hasilnya nanti rapor untuk sekolahnya dan isi dari hasil rapor tersebut bukan saja dari nilai-nilai numerasi dan literasi saja tetapi juga dari nilai-nilai Pancasila dan budaya belajarnya." Ujar Nadiem.

Untuk mengakhiri pembicaraan dalam kunjungan tersebut bahwa Kemendikbud Ristek akan melakukan tindakan dengan fokus utamanya adalah anak-anak harus segera kembali sekolah secepat mungkin dan seaman mungkin, kembalikan roh pendidikan yang hilang selama pendidikan jarak jauh ini dan kembalikan motivasi dan karakter anak-anak kita kembali disiplin, bertemu dan bermain dengan teman-temannya dengan rasa senang. 

 

#IndonesiaBisa
#IndonesiaBangkit
#JogjaBakohCovid19